Sumber: World Monuments Fund |
Kontroversi penghapusan pelajaran sejarah di lingkungan sekolah belum berakhir. Terbaru, mojok.com menyebut, sejak berlakunya Kurikulum Merdeka, ada sejumlah pembahasan dalam pelajaran sejarah di tingkat SMA yang dihilangkan. Padahal, pelajaran sejarah dinilai penting untuk dipelajari oleh peserta didik.
Guru Sejarah sekaligus Kepala Advokasi Guru Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Iman Zanatul Haeri, menyebut bahwa hilangnya materi sejarah sangat kontradiktif dengan gagasan bahwa Kurikulum Merdeka diarahkan pada persaingan global.
“Pernah saya sampaikan saat Panja Kurikulum Merdeka di Komisi X bahwa hilangnya materi sejarah peminatan/ berwawasan global sangat kontradiktif dengan gagasan bahwa Kurikulum Merdeka diarahkan pada persaingan global,” ungkapnya, dikutip Kamis (31/10/2024).
Lingga: Desa Wisata Sejarah-Budaya Suku Karo
Mengingat pentingnya sejarah, Desa Lingga, sebuah desa budaya dan sejarah yang yang ada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), menjadikan daerahnya sebagai desa wisata. Hal itu bertujuan agar masyarakat, khususnya generasi muda, lebih mudah untuk mempelajari sejarah dan budaya suku Karo, serta ikut melestarikannya.
Letak Desa Lingga, tepat berada di ketinggian sekitar 1.200 m dari permukaan laut. Dengan jarak lebih kurang 15 km dari Brastagi dan 5 km dari Kabanjahe. Desa Lingga merupakan salah satu desa sejarah dan budaya yang masih eksis di Sumut hingga kini.
Desa tertua di Kabupaten Karo ini memiliki banyak keanekaragaman budaya, adat istiadat, dan peninggalan sejarah. Berikut dua objek wisata yang ada di Desa Lingga.
1. Rumah Adat Siwaluh Jabu
Sumber: lpmdinamika.co |
Dihuni oleh suku Karo, Desa Lingga memiliki rumah-rumah adat yang usianya sudah ratusan tahun, tetapi tetap kokoh. Rumah adat Karo ini, biasanya dihuni oleh 6–8 keluarga yang masih memiliki hubungan kekerabatan. Rumah adat Karo ini dikenal dengan nama Siwaluh Jabu.
Siwaluh Jabu terdiri dari tiang yang terbuat dari kayu, lantainya terbuat dari papan, dindingnya dari bambu, dan atapnya dari ijuk. Ketika siang hari, ruangan di rumah ini akan terasa panas. Namun, ketika hujan, Siwaluh Jabu mampu menahan deras dan dinginnya air hujan.
Desain Siwaluh Jabu berbentuk rumah panggung yang dalam proses pembuatannya tidak menggunakan paku. Meski begitu, rumah adat Karo ini tetap kokoh di segala sisinya.
2. Museum Karo Lingga
Sumber: tribunwiki |
Berdiri di Desa Lingga, lokasi Museum Karo Lingga disebut juga sebagai lokasi Immemoria Nirwana Graha Aidilla, yakni keadaan dan pemandangan yang menarik dalam kehidupan sehari-hari di desa.
Arsitektur museum ini berbentuk rumah adat Karo. Bahan bangunannya sudah lebih modern, atapnya terbuat dari seng, dengan bagian teras (ture) yang tetap menunjukkan ciri khas suku Karo.
Museum Karo Lingga dibangun dengan tujuan menjaga dan merawat peninggalan-peninggalan budaya Karo yang hampir punah. Koleksi museum ini berjumlah 206 buah yang terdiri dari kain tenun, topeng, mata uang, peralatan (dapur, pertanian, musik, berburu, upacara adat, dan pengobatan).
Sumber: wikimedia commons |
Semua koleksi museum ini diperoleh dari sekitar Desa Lingga. Ada yang dibeli dari warga, ada yang disumbangkan, dan ada yang dititipkan.
0 Komentar