Sejak aliyah, aku sudah suka dengan karya-karya Tere Liye. Sebagian besar bukunya telah kubaca berkat pinjaman dari seorang teman dekat. Selain karena perihal biaya, aku juga tak bisa sering membeli buku—kecuali buku sekolah—lantaran takut menumpuk di rumah.
Namun, kini aku telah bebas untuk membeli buku-buku dan buku Tere Liye yang pertama kubeli berjudul "Teruslah Bodoh Jangan Pintar".
Buku ini sempat naik daun beberapa waktu lalu. Pasalnya, inti cerita yang tertuang di dalam buku ini, terjadi di kehidupan nyata. Ya, terkuaknya kasus tambang terbesar di Indonesia. Bukan main, sampai merugikan negara sebesar Rp271 triliun.
Sekilas Isi Buku
Buku "Teruslah Bodoh Jangan Pintar" terbit pada bulan Februari 2024 lalu. Buku ini berisi tentang cerita para aktivis lingkungan yang menolak pemberian konsesi untuk sebuah perusahaan raksasa.
Selain alasan menjaga lingkungan, mereka juga mencari keadilan untuk masyarakat di sekitar proyek-proyek tambang ilegal itu. Namun, semua usaha para aktivis itu berujung pada kesia-siaan lantaran hukum di negerinya tidak berlaku untuk "tikus-tikus berdasi".
Kasusnya hanya dibuka, disidangkan, tetapi hukuman tidak benar-benar dijatuhkan pada mereka yang bersalah. Selalu ada peran pengganti yang menjadi tumbal untuk kesalahan "tikus-tikus berdasi" itu. Bahkan, faktanya malah diputarbalikkan.
Cerita itulah yang entah bagaimana, bisa sama dengan keadaan di Indonesia sebulan setelah buku ini diterbitkan. Kasus tambang ilegal dengan kerugian negara Rp271 triliun terungkap di bulan Maret lalu dan lihatlah, kini kasus tersebut telah redup. Belum jelas–dan mungkin tak akan pernah jelas–siapa-siapa saja yang bersalah.
Tak mungkin aliran dana sebesar itu dikelola oleh satu orang saja, kan? Ayolah, masyarakat awam pun pasti tahu hal-hal klasik begitu. Apalagi, mereka yang kita sebut ahli hukum. Namun, apatah yang bisa diharapkan dari hukum di Indonesia?
Buku ini fiksi, tetapi ceritanya nyambung sekali dengan kondisi di lapangan. Banyak ilmu pengetahuan yang akan kita dapatkan dengan membaca buku ini, terutama soal pertambangan. Jadi, bacalah bukunya untuk tahu cerita selengkapnya.
Yuk, jadilah pintar jangan terus bodoh! Setidaknya untuk diri sendiri.
Judul: Teruslah Bodoh Jangan Pintar
Penulis: Tere Liye
Penerbit/Tahun Terbit: PT Sabak Grip Nusantara/Februari 2024
Jumlah Halaman: 371
2 Komentar
Dikit banget spoilernya Ki. Btw aku belum sempat baca, tapi kayaknya aku bakal nangis kali ya bacanya saking relatenya ke real life sekarang. Huft. Baca Serial anak-anak mamak-nya bang Tere aja aku nyesek
BalasHapusTere liye mmg selalu khas mengambil cerita dari kisah nyata. Hampir semua bukunya bisa jadi. Penasaran juga sama buku ini. Kirain td semacam esai, eh rupanya novel jg 😁
BalasHapus