Sebagai mahasiswa akhir—yang menambah 2 semester, aku tahu betul rasa tidak enaknya ditanya-tanya perihal kelulusan. "Bagaimana skripsinya? Udah seminar proposal? Udah sidang, kan, ya? Kapan wisudanya?" Serta sederet pertanyaan yang lainnya.
Bohong, jika tidak jadi beban pikiran. Lewah pikir menemani diri di tiap malamnya–lebih tepatnya tiap waktu. Alih-alih jadi penyemangat, pertanyaan seperti itu seringnya malah membuat mental sejatuh-jatuhnya.Namun, bagaimanapun hidup harus terus berlanjut, 'kan? Mau tidak mau diri harus mencari jalannya sendiri; menjadi waras dan menerima takdir. Berikut beberapa tips menjaga kewarasan ala diri sendiri:
1. Cari kesibukan yang positif
Ikuti kegiatan-kegiatan positif yang membuatmu sibuk dan tidak punya waktu untuk memikirkan bahkan mendengarkan suara-suara sumbang itu.
2. Memakan makanan yang enak dan sehat
Makanan yang enak dan sehat itu membuat diri kita bahagia dan lebih terpancar aura positifnya. Badan sehat, jiwa baik, hati bahagia. Insyaallah.
3. Bercerita dengan orang yang bisa dipercaya
Bercerita kepada Sang Pencipta memang sebuah pilihan terbaik dan juga keharusan. Namun, bercerita ke manusia lainnya juga diperlukan, agar bisa bertukar pikiran atau paling tidak dia bisa menenangkan dengan mengusap punggung, memeluk, dan memberi senyumannya sambil berkata, "Tidak apa-apa, semuanya akan usai. Tidak ada sesuatu apa pun yang abadi."
4. Berdiam diri di rumah alias kamar sendiri
Tutup pintu, matikan lampu, hidupkan musik dan bernyanyi seorang diri bisa membantu mengurangi pikiran; mendamaikan hati. Jangan lupa, tarik napas yang banyak!
Kalau sudah melakukan hal-hal di atas, tetapi tidak juga bisa menjaga kewarasan, temuilah orang-orang yang profesional, cari bantuan sesegera mungkin.
Semangat, mahasiswa akhir!
2 Komentar
kalau boleh saran, biar enak bacanya boleh lah template atau theme blog nya di buat lebih enak di baca pembaca ini terlalu dark kali jadi agak gimana gitu.
BalasHapusbiar makin dark gituhh mungkin, kan sesuai dengan ceritanya yg darkkk
Hapus